Kamis, 23 Januari 2014

PRINSIP-PRINSIP SMART TEACHING

PRINSIP-PRINSIP SMART TEACHING


1.    Segalanya Berbicara
Segala yang ada disekitar siswa, mulai dari lingkungan kelas, sikap guru, bahasa tubuh, cara berbicara, pembagian kertas, penataan bangku hingga RPP dapat mengirimkan pesan. Guru sebaiknya benar-benar memperhatikan semua aspek itu agar dapat mengirimkan pesan positif dan menyenangkan tentang belajar.

2.    Segalanya Bertujuan
Semua aktivitas guru, proses pembelajaran, dan semua yang ada di sekolah harus mempunyai tujuan (Visi dan Misi) yang jelas.
Langkah-langkah merancang modul pembelajaran yang bertujuan jelas:
  • Pengharapan (sasaran, standar, tujuan).
  • Pemahaman yang melekat.
  • Pertanyaan penting
  • Bukti.
  • Evaluasi.
  •  Jalan Masuk (konsep-konsep kecil yang dapat menarik minat murid).
  • Pengalaman.
3.    Alami Baru Namai
Setiap rangsangan/stimulus yang diberikan dapat menggerakkan rasa ingin tahu. Karena itu, proses belajar paling baik adalah ketika siswa didorong untuk mengalami informasi terlebih dahulu sebelum mereka memperoleh nama apa yang dipelajari.
Misalnya: sebelum siswa diberi materi tentang tanggung jawab, siswa mengalami kegiatan kongkret, seperti mengambil sampah yang ada di dalam kelas.

4.    Akui Setiap Usaha
Belajar adalah kegiatan yang memaksa siswa keluar dari zona nyaman. Karena itu, pada saat siswa mengambil langkah untuk belajar, mereka patut mendapat pengakuan, seperti: pujian atau tepukan tangan.
Berikan penghargaan/pengakuan dengan tulus, karena hal itu akan membantu siswa untuk memahami keunikan dan keistimewaan masing-masing anak.
Perlu diingat!  Belajar adalah suatu proses. Bukan semata-mata berorientasi pada hasil.

5.    Jika Layak Dipelajari, Layak Pula Dirayakan 
            Sebuah kegiatan belajar memerlukan energi yang besar bagi siswa, sehingga perlu diberikan perayaan atas hasil yang telah mereka capai.
            Perayaan dapat meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar. Pujian/penghargaan kepada seseorang atas karyanya memunculkan suatu energi yang dapat membangkitkan emosi positif.



DAFTAR PUSTAKA

De Porter, Bobbi (1999), Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, alih bahasa Ary Nilandary, Kaifa, Bandung.
De Porter, Bobbi (1992), Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, alih bahasa Alwiyah Abdurrahman, Kaifa, Bandung.
Konsorsium Pendidikan Islam, Kiat Mengajar dengan Quantum Teaching, KPI, Surabaya.
PIKMI, Pelatihan Smart Teaching Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Berbasis Karakter, PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, Tuban.
 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design